Solidaritas, Apa Harus Tunggu Bencana?

AksiSlankSCTVHampir tengah malam, malam mingguan kemarin, pas lagi nuker-nuker channel TV (ritual yang aku lakukan kalau pas lagi benar-benar ndak ada kerjaan) dengan acara-nya yang banyak-an ndak jelas, aku mampir di SCTV yang lagi nayangin launching album Pandangan Pertama Slank. Tapi bukan hanya karena ke-besar-an nama Slank aja (aku dulu salah satu penggemar Slank yang fanatik, sekarang sih ndak tahu :mrgreen: ) yang bikin aku berhenti di-situ, tapi ke-betul-an, lagu yang lagi di-maenin pawang Potlot itu judul-nya Solidaritas dari album Slankissme, di-tambah yel-yel dari Kaka dan penonton yang neriakin kata-kata: Aku Cinta Indonesia!. 🙄

Berikut ini lirik lagu itu:

mengapa harus tunggu bencana
baru kita percaya kebesaran Tuhan
mengapa harus tunggu bencana
tentara datang untuk kemanusiaan …

mengapa gak setiap hari
berbuat seperti ini

mengapa harus tunggu bencana
kita rela sisihkan harta untuk sesama
mengapa harus tunggu bencana
baru kita bersahabat dengan alam

aku menangis lihat hari ini ….
tapi tersenyum tatap masa depan aaa ….

apa harus tunggu bencana ?
baru dunia bisa bersatu !!

Gak sadar aku ikut me-nyenandung-kan lagu ini, meresapi tiap baris lirik-nya yang jujur bikin aku merinding (selain karena emang faktor dingin karena lagi hujan lebat di musim hujan :mrgreen: ). Sederhana dan gak pake penggunaan kata-kata yang bikin jidat berkerut, tapi makna-nya sesuai banget dengan keadaan Indonesia saat ini, aseli 😉 . Jadi inget beberapa tahun yang lalu, sekitar tahun 90-an, waktu Slank masih dalam formasi the best-nya dan nelurin lagu-lagu yang judul-nya Generasi Biru, Birokrasi Kompleks, dan juga Feodalisme (Warisan Kompeni), ke-semua lagu-lagu itu sarat dengan lirik kritis yang menyinggung revolusi zaman dan tipikal manusia yang ternyata masih ada juga ampe saat ini.

Dan aku sangat setuju sekali dengan apa yang di-suara-kan di lagu Solidaritas itu, kenapa kita harus menunggu, sampai semua-nya pada akhir-nya terlambat? kenapa kita harus menunggu, sampai semua-nya pada akhir-nya tidak ada yang tersisa?

Kita semua, duduk di-sini, di-depan komputer masing-masing, hanya bisa melihat dan ber-suara, tapi tidak ada yang bisa kita lakukan melihat dan mendengar bencana di-sekitar kita. Kita hanya bisa menangis melihat kesedihan korban lumpur LAPINDO, sedang-kan Aburizal Bakrie malah ongkang-ongkang jadi Menteri 😥 , kita hanya bisa marah mendengar Adelin Lis (raja-nya pembalak hutan) di-bebas-kan oleh majelis hakim 😡 , dan masih banyak lagi yang terjadi karena ulah kita manusia, tapi kita hanya bisa gigit jari. Kalau itu mungkin karena kebesaran alam dan juga kehendak yang di-Atas, seperti Tsunami atau Gempa Bumi yang jelas tidak kita ingin-kan terjadi, aku mungkin masih bisa ber-sabar karena setiap orang tidak bisa terhindar dari belas-kasihan-Nya dan teguran-Nya, meskipun aku sadar kesedihan-ku itu tidak akan bisa ter-lupakan.

Tapi kalau ini karena ulah manusia sendiri, manusia-manusia yang mengeruk keuntungan di-atas penderitaan orang lain, apa ini tidak menyakitkan??? Apa ini tidak bikin marah? Apa ini tidak bikin kesel? Apa ini tidak bikin aku merasa seperti orang bodoh mem-biar-kan itu terjadi?

Aku ingin melakukan sesuatu, tapi aku tidak tahu harus darimana, aku ter-panggil tapi tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Ada-kah di-antara kita yang mau ber-bagi, mem-beri-kan ide, saran, apa yang dapat kita lakukan, karena siapa tahu besok kita yang akan jadi korban bencana berikut-nya? 🙄

apa harus tunggu bencana ?
baru dunia bisa bersatu !!

50 Tanggapan

  1. Yah, sama aja di kala susah baru inget Tuhan, kalo lagi bahagia sih lupa tuh. 😉

  2. Huhuhu, iya neh bro, ini yang bikin kesel, kita ndak bisa buat apa-apa
    Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Ada ide? 🙄

  3. bikin jaringan sosial antar-blogger khusus untuk menghadapi bencana
    jadi sewaktu-waktu ada becnaca di daerah A
    yg terdekat dng daerah itu bisa langsung bergerak
    ide asal-asalan 😀

  4. Mengingatkan saya juga Oom sama peristiwa banjir kemaren di Jakarta.
    Kao mau berbuat sesuatu, saya malah minder.Saya ini sapa?

    Nunggu komando dari Oom aja. Siap Pak!!

  5. @caplang
    itu ide yang bagus plang, itu bukan ide asal-asal-an
    kita harus bisa bikin yang seperti itu, keren 8)

    @paijo
    Wah, semangat yang hebat ini bro 😉
    kita juga sama-sama ndak tahu apa yang harus kita lakukan, tapi kita juga harus mikir apa yang bisa kita lakukan, dan yang pasti melakukan-nya

  6. saya bantu doa aja…

    *digampar*

  7. dimulai dari diri sendiri om, perhatian dengan orang2 di sekitar kita.
    perhatian ama pacar, ortu, tetangga dan siapapun yang kita temui.

  8. bener bung… .
    saya juga suka lagu itu, apa adanya… .

    jadi kayak ngaca.hehehehe…. .

    intinya harus berubah dunk
    mulai dari diri sendiri, mulai sekarang, mulai dr yang kecil (nyontek aa gym)

  9. soalnya solidaritas itu biasanya baru ada kalau sudah ada musuh bersamanya (misalnya bencana alam, presiden Gila, Rektor Korup, Guru sok pintar, mahasiswa memalukan, dll) 😛

    kalau nggak ada bencana misalnya, terus kita menggalang solidaritas… adanya malah dicurigai sedang mengumpulkan dana untuk NII 😛

  10. Saya mau buang sampah pada tempatnya kok… *di lempar asbak*
    solidaritas muncul saat kita lagi susah, kalo lagi seneng, yah sendiri-sendiri aja… namanya juga manusia… (saya juga begitu…. maap kan)

  11. lha ya kayak kata alex..
    butuh public enemy buwat membangkitkan nasionalisme
    hihi,,

  12. Solidaritas dan kesetiakawanan sosial agaknya makin mahal, nih, Bung! Apa yang digambarakn dalam lirik Slank itu memang benar-benar menohok ulu hati bangsa kita yang selama ini dikenal sebagai bangsa yang ramah dan penuh rasa solidaritas. Lirik Slank memang sederhana, tapi kritik-kritik sosialnya dikemas dengan bahasa gaul sehingga kesan mengguruinya hilang. Ngefans sama Slank ya, Bung Militis, hehehehe 😀

  13. Ya, tunggu aja tibanya kiamat!
    Ntar kita “bersatu” di padang Mahsyar, bukan?

  14. Masing2 mulai dari hal2 kecil aja misalnya klo di kantor itu jgn boros kertas spt kata bosku yg raja bisnis di kotaku “hemat kertas jaga hutan”, kurangi rokok dan asap kendaraan serta matikan AC klo ga ada org di ruangan. Jgn buang sampah platik sembarangan. Simpel tapi jarang kita perhatikan dan lakukan… 😀

    *termasuk jgn nyamfah sembarangan, sambil lirik cK* :mrgreen:

  15. @cK
    Doa-mu ku-dengar anak-ku 😆
    *nyirem chika pake lumpur porong*

    @The Sandalian
    nah memulai-nya itu lho gimana? apakah tidak ada tindakan konkrit kita menumpas contohnya pembalakan hutan yang semakin liar, yang juga ngancurin ekosistem di-dalam-nya? hayo, hayo, ada masukan ndak…

    perhatian dengan orang2 di sekitar kita. perhatian ama pacar, ortu, tetangga dan siapapun yang kita temui.

    pacar ndak ada, ortu udah meninggal, berarti tinggal tetangga yaks 😈

    @peoplewithoutfuture
    yah aku akur bro 😉

    @mardun
    seperti public enemy itu yaks? tapi kenapa sih kita harus tunggu itu?
    apa ini emang udah jadi tipikal kita? 🙄
    makanya kemarin itu aku agak misuh-misuh sendiri lho mas, melihat kenyataan ini yang secara langsung di-sindir ama Slank

    kalau nggak ada bencana misalnya, terus kita menggalang solidaritas… adanya malah dicurigai sedang mengumpulkan dana untuk NII 😛

    😆 iya emang bener ini, aneh yaks

    @iphan
    *timpuk iphan pake tong sampah* :mrgreen:
    nah ini dia contoh barang-nya 😈 , kenapa kok pada saat susah aja jika baru mau perduli, kenapa ndak dimulai dari sekarang?
    *paksa iphan ber-solidaritas*

    @tikabanget™
    wakaka, itu betul…senada dengan yang di-bilang mas mardun
    tapi apa harus tunggu musuh-nya datang dulu? trus baru kita nyusun strategi-nya?
    bisa-bisa kita udah koit duluan tuh 😆

    @Sawali Tuhusetya
    Iya neh Pak, dulu sih iya emang demen ama Slank, tapi sekarang gak yakin 😆
    Dan emang apa-apa sekarang jadi mahal, seperti yang Pak Guru bilang, jangan-kan barang, solidaritas aja yang gak perlu pake duit cukup pake niat dan perasaan bersama, itu juga mahal kan 😦

    @M Shodiq Mustika
    Menunggu kiamat sih boleh aja mas, tapi bukan-kah lebih baik menunggu, sambil ngerjain sesuatu yang emang bisa ber-manfaat? 😉

    @CY

    Masing2 mulai dari hal2 kecil aja misalnya klo di kantor itu jgn boros kertas spt kata bosku yg raja bisnis di kotaku “hemat kertas jaga hutan”, kurangi rokok dan asap kendaraan serta matikan AC klo ga ada org di ruangan. Jgn buang sampah platik sembarangan. Simpel tapi jarang kita perhatikan dan lakukan… 😀

    Hmmm, ya…ya, ide yang bagus juga tuh bro, emang semesti-nya di-mulai dari situ 🙄
    Btw, buat penanggulangan ada ide-gak?

    *termasuk jgn nyamfah sembarangan, sambil lirik cK* :mrgreen:

    yah, termasuk ini juga 😆
    *tertawa ampe ejakulasi*

  16. blogger bikin acara sosial? boleh boleh saya bantu…. *sambil ngelirik tika buat ikutan juga*

    salam kenal dari sayah 😉

  17. Kalo yg dimaksud penanggulangan agar alam tdk marah, ya itu tadi bro… krn efek bola salju-nya ada disana. Kalo penanggulangan yg lain, harus kita liat dulu bola saljunya menggelinding mulai darimana. 😀

  18. mas…mas EM? kok blognya gelap ya? gak bayar tagihan listrik berapa bulan? gak kliatan apa-apa nih :mrgreen:

  19. Senang maunya kan sendiri. Kalau susah, buat apa sendiri? 😆

  20. Yup, seperti kata the sandalian di atas, harus dimulai dari diri sendiri.
    Itu masuk akal, karena kita mungkin tidak bisa/sangat susah untuk mengubah orang lain menjadi seperti keinginan kita.
    Namun kita bisa mengubah diri sendiri untuk menjadi lebih peka dan peduli pada orang lain dan lingkungan di sekitar kita.

    *he he, padahal itu juga susah*

    Tapi 10 orang yang memperbaiki diri kayaknya lebih efektif daripada 10 orang berusaha mengubah 100 orang 😀

  21. baru bangun kalo bencana udah datang… tidur lagi kalau bencana menghilang….

  22. @Dimas
    Salam Militis!!! Bro, dan Salam Kenal
    Thx buat dukungan-nya yaks 🙂

    @CY
    yupe dimengerti bro. hanya saja kalau boleh tahu, itu kan bagian untuk rencana jangka panjang-nya ya bro,
    nah kalau untuk yang sedang terjadi saat ini, gimana… 🙄
    contoh kecil Adelin Lis di-vonis bebas, dan kabur, apa kita cuma melihat saja?
    *masih gemes dengan bebas-nya raja pembalakan liar ini*

    @yonna
    iya neh mbak, listrik-nya di-putus ama PLN :mrgreen:

    @rozenesia
    Oh…oh begitu yaks? *ngirim banjir ke-blog-nya Gun* 😆

    @sigid

    Tapi 10 orang yang memperbaiki diri kayaknya lebih efektif daripada 10 orang berusaha mengubah 100 orang 😀

    Akurrr bro 😉 , hayo berubah mulai dari sekarang…

    @Anang
    yang arti-nya ndak perlu siaga gitu yaks? hmmm make sense
    *ngirim bius ke tempat-nya anang, biar tidur terus* :mrgreen:

  23. salam ajah..hemm..anda sepertinya nyindir saya..tapi gimana yah?

  24. bakalan dateng lagi gak ya banjir…
    *menunggu sumbangan*

  25. [oportunis ON]

    ya ngapain pake solid solidan segala kalo nggaka da bencana? nggak ada gunanya!

    kalo pas ada bencana, kan mayan, bisa sambil nampang. bener kan?

    [oportunis OFF]

    :mrgreen:

    ini yang kau sepamkan di Ym itu kan?
    👿

  26. lhah, iya juga sih ya…*bingung harus gimana*

  27. Setuju…!!
    malahan miris na…nga ada yg pernah belajar dr bencana2 yang sebelumnya.
    Penangganannya pasti selalu mengulang kesalahan yang sm.

    Hu uh… *termenung dlm kedinginan.

  28. Di Jakarta mulai terjaring kelompok-kelompok anak muda yang peduli bencana mas, belajar dari bencana banji tahun lalu, Ade sempat ikut komunitas “tertentu” untuk terjun berbasah basahan menanggulangi bencana… mas extreem buat aja, nanti Ade ikut.

    -Ade-

  29. @stey
    ndak cuma bro yang ter-sindir kok, aku sendiri aja juga merasa tersindir 🙄

    @myresource
    waduh mudah-mudah-an sih ndak ya…

    @Swiwi™
    halah Wi, dasar narsis, sungguh ter-la-lu :mrgreen:
    *ngirim banjir bayut ke tempat-nya Siwi*
    btw, iya neh, tapi itu kan bukan sepam, itu nama-nya informasi

    @venus
    *mode sama-sama bingung: on* 🙂

    @Ina
    Itu dia Na, yang bikin aku juga ikutan miris sekalian bingung
    Kita ndak pernah belajar dari sebelum-nya, jadi gimana, ada masukan Na?

    @Sayap KU
    Wah itu bagus dong kalau komunitas seperti itu sudah ada.
    Thanks buat support-nya yaks 😉

  30. Sungguh sulit. Mendengar baitnya saja saya sudah merasa malu. 😦

    Well, saya harap komunitas Blogger ini bisa mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik. 😀

    ….Sekarang siapa yang sudi menjadi ketuanya ? 😆

  31. bisa disesuaikan

    *sambil usap2 perut

  32. Tadi pagi tu mau kasih koment. Dasar saya ini gaptek jadinya gagal mulu.

    Postingan yang bagus nih, sobat. Mari kita mulai dari hal yang kecil dulu. Misalnya tidak membuang sampah sembarangan. Memberi santunan kepada anak2 yatim piatu. Membantu sesama teman. hi3… sok jadi guru nih.

  33. @Mihael “D.B.” Ellinsworth
    Semoga ya Deb, dan tentang ketua-nya itu nanti dulu, yang penting, apa yang harus kita lakukan dulu bro 😉

    @harriansyah
    harr, halah apa lagi ini 🙂

    @h4nn4
    Thanks ya Han untuk advise-nya, dan aku gak ngerasa di-gurui kok, aku malah senang Han 😉

  34. apa harus tunggu bencana ?
    baru dunia bisa bersatu !!

    kenapa nggak..??

    emangnya ada alasan lain untuk manusia bersatu selain menyelesaikan masalah..?? 😕

    dan melakukan reproduksi tentunya, emang bisa sendirian 😕

  35. sebenernya ga’ bisa dibilang bersatu juga sih bung. Buktinya tiap ada bencana, selalu bantuan itu datang atas nama golongan.. ada yg bawa bendera PKS, GOLKAR, PAN, FPI, dll.Belum lagi yg atas nama Islam, Dewan Gereja,ngasih bantuan tapi minta nyebar agama. Apa itu yg disebut bersatu dan ikhlas? kenapa selama ini ga ada yg sukarelawan atas nama RAKYAT INDONESIA??.

  36. Sebenernya masih ada kepedulian di hati masing-masing orang. Tapi kita ini kan bangsa pemalu..
    *ditabok*

    Jadi harus ada yang mimpin dulu bro, baru bergerak. Saya setuju kalo mas extrem jadi pemimpin untuk gerakan-gerakan sosial seperti itu. Ntar saya ngikut, kaya kata Ade.

    *ditendang ke got*

  37. Mudah2an bencana yang telah lewat mengingatkan setiap orang untuk tetap saling peduli… Karena kita tidak tahu kapan bencana akan datang lagi, tul ga?

  38. Katanya™ common enemy itu memang bisa menyatukan siapa saja. Terserah didefinisikan dalam bentuk apa common enemy itu: apakah seseorang, satu golongan atau ‘cuma’ sebentuk bencana.

    Susah memang, kalo pas bencana doang kompakan, abis bencana usai kompaknya. Hal yang sama yang membuat misuh-misuh sama parpol di sini: pas bencana sama mau kampanye saja pamer wajah, abis itu ngeluyur kemana-mana 😦

  39. Njrit! Jadi dobel begitu Komeng Komennya 👿

    Hapus saja, bro 😆

  40. @saya
    ini contoh yang ndak menunjukkan kepedulian, ini ya kaya celo ini 😈
    menurut aku, pada prinsip-nya semakin kita peduli dan lebih siap menghadapi bencana, maka akan semakin minimal juga korban dan kerusakan yang akan ditimbulkan
    kalau untuk masalah reproduksi sih aku ndak bisa komen apa-apa 😆

    @br4inst0rming
    hahaha, ini bersatu apa beradu bro, sebuah protes yang di-samar-kan. Akur bro. 😉
    Hanya saja alangkah sakit-nya kalau ada yang meng-atas nama-kan bangsa Rakyat, ternyata dia berbuat bukan untuk Rakyat 😡

    @tukangkopi
    sekarang belum saat-nya bicara tentang pemimpin, tapi apakah kita perduli, itu yang lebih penting. ya, banyak pemimpin yang hebat, tapi apa mereka mengerti kalau ujung-ujung-nya yang jadi korban itu rakyat?

    @Ady
    Betul bro, tidak ada yang bisa menebak. Makanya dari sekarang kita harus siap-siap, dan sebaik-nya memikir-kan apa yang harus kita lakukan sebelum bencana itu datang, dan ini yang sedang aku pikir-kan…

    @alex
    Udah di-hapus dengan sukses 😉
    Seperti-nya kita sedarahsependapat bro, penyakit yang harus kita hilang-kan demi kelangsungan generasi selanjut-nya, apakah begitu kira-kira? 🙄

  41. Sepakat!
    Harus dihapus dan diganti dengan ‘musuh’ yang lain. Mestinya ada pendoktrinan bahwa musuh bersama itu bukan cuma bencana alam belaka, tapi juga kemiskinan dan kebodohan sebagai misal.

  42. Unda musuhan ma orang-orang kapitalis pembalak utan
    Unda musuhan ma orang-orang kapitalis tukang sedot minyak bumi dan gas alam
    Unda musuhan ma tokoh-tokoh politik yang sukanya nampang
    ntah di papan reklame atau koran atau kalender dengan senyum sok manis
    cuman dengan tujuan orang ingat mukanya trus nyoblos dia waktu pemilu
    Unda musuhan ma bandar-bandar narkoba yang sukanya menjebak anak-anak belia buat
    jadi pecandu
    Unda musuhan ma perempuan-perempuan penggoda laki-laki trus ngajakin selingkuh, damn
    *anarkis mode: on*
    Sampah, sampah kalian semua jancuk!!!

    *nyadar mode:on*

    Klo ada yang mau bersatu???

  43. Piss!

    Bencana bukan buat memupuk solidaritas, tapi memupuk korupsi lhooo

  44. @alex

    Mestinya ada pendoktrinan bahwa musuh bersama itu bukan cuma bencana alam belaka, tapi juga kemiskinan dan kebodohan sebagai misal.

    Suntikan yang bagus bro. Ok, aku mulai pasang tapak-nya dan aku akan mulai dari sekarang, aku ndak mau menunggu lagi, sebelum semua-nya terlambat. That’s my promise 😉

    @anakrimba
    Wah, wah, wah, khas kemarahan seorang Anak Rimba tulen 🙂
    Akur Nda!!!, aku juga meniup genderang perang mulai saat ini, sama semua yang situ ndak senang di-atas itu. 😡

    @Fortynine

    Piss!

    Bencana bukan buat memupuk solidaritas, tapi memupuk korupsi lhooo

    Piss! *jadi inget zaman fanatis-me Slanker dulu* eh
    Salam Militis!!! Bro :mrgreen:

    Sindiran yang tepat sekali 😉
    Oh begitu toh, nah kalau korupsi-nya udah mo panen mungkin mereka masih perlu buat bencana yang di-sengaja lainnya, supaya lebih besar dan besar lagi.

  45. Seyogyanya memang tidak hanya saat bencana kita bersatu.
    Namun dilapangan, demikianlah adanya 😦
    Ada partai, organisasi dan bendera yang berbeda 😀
    Walopun masyarakat tidak peduli, dengan sumber bantuan
    Mereka tersenyum, saat rumahnya berdiri, penghidupannya kembali berjalan dan WC kembali bisa digunakan, ada rasa terima kasih yang besar dibalik senyum itu.
    Sementara itu, pemberi bantuan juga tersenyum, meski dengan alasan yang berbeda :
    Organisasi, partai dan bendera yang dikenal, duit yang masuk ke kantong :mrgreen: juga melihat mereka yang butuh bantuan tersenyum.

  46. @goop
    Akur dan Amin bro, kecuali yang baris terakhir 🙂

  47. (FYI…seharusnya komentar ini untuk artikel Capek Itu Nikmat…entah kenapa saya gak bisa nemu tombol Submit di sebelah kanan bawah…sumpe deh kebingungan akhirnya numpang disini :mrgreen: )

    iya bener capek itu nikmat 🙂

    nih buktinya saya harus bercapek-capek masyuk
    membaca artikel ini yang tampilan webnya gelap gulita :mrgreen:

    *masa’ saya harus ngajak mas EM candle light dinner hanya untuk menyampaikan
    kalimat “berilah terang cahaya pada blog-mu mas EM (EM-buueerrr) :mrgreen:
    peace

  48. PLUR, ciptakan indonesia nyaman, damai. serta jadikan rakyat sebagai prioritas utama dalam membangun negara. sumbangkan semua APBD untuk rakyat agar tidak sengsara yang berkepanjangan. peace.

  49. […] DIarsipkan di bawah: Opini-Ku, Otak-Ku, Rumah-Ku, Sajak – Ku | yang berkaitan: 10 November, Cerita, Opini, pahlawan, pejuang « Sayap Ade versus Senja Solidaritas, Apa Harus Tung […]

  50. SALAM BWT NAX SLANK JGN PNTG MNYRH U TRZZZ BWT LGU2 KEREN OC. N BWT NAX SLNKERS QTA HRS SLL PEACE OCCCCCCC……………………..

Tinggalkan Balasan ke The Sandalian Batalkan balasan