Ruang Kembara Imaji

thumb_ruangkembaraimaji Aku tulis-kan sambil menyeruput se-cangkir kopi kental, dengan rokok yang asap-nya mengepul lurus ke-atas, sambil men-dengar-kan sebuah lagu klasik indah “Air – From Orchestral Suite No.3“, sebuah nomor dari Johann Sebastian Bach yang mengalun dengan sangat lembut

Rentang waktu semakin membuat-ku dekat
Lintang pukang takutan itu menjauh
Resah itu, tidak ada bersama-mu
Keyakinan-ku menyertai-mu

Remang senja membawa cerita hayat
Terkulum Mentari berganti pendar cahaya Bulan
Galau itu, tidak berani mendekat
Kupercaya Kau Percayaku

Lirih, teriak, tangis, tawa, silih ber-ganti
Rengkuh pelangi coretkan Warna Warni
Tangkupkan jari meniti belai
Lembut, selembut hati

Selaras liris-liris hati
Meng-untai mutiara terjalin berbaris
Kau gapai asa itu, raih mimpi
Berdiri di-atas ruang kembara imaji

Silah-kan di-baca, di-renung-kan, di-mimpi-kan, tapi jangan di-bajak karena ini kan juga hak cipta 😆

Salam Militis!!!

26 Tanggapan

  1. Mbuh kudu didengerin dulu ah… 😆

    Btw rokoknya apa? 😛

  2. Lirih, teriak, tangis, tawa, silih ber-ganti
    Rengkuh pelangi coretkan Warna Warni
    Tangkupkan jari meniti belai
    Lembut, selembut hati

    lirik yang indah bung militis. dinamika hidup manusia tergambar di balik larik2 itu. juga permainan bunyi akhir alias rima yang apik terjaga.

  3. kembara imaji itu apa ya? 😕

  4. lha ini lyric lagu apa puisi apa postingan? 😀

  5. Nggak mudeng, Om..
    😦

  6. Mo ngebajak sawah ah…

    sambil merenungkannya bos. *biar nggak oot*

  7. Sepertinya… kepercayaan, dan kesetiaan pada pasangan ya Bang??!! ah… pengennnn
    * 😆 *

  8. Wow… hebat, Mus. Ini tuk si dia ya. 😆

  9. @Goenawan Lee
    Ya udah sang gih, denger-in dulu. Eh…apa yang mo di-dengerin? 😕
    Rokok-nya masih rahasia, dan aku yakin pasti banyak yang gak nyangka, setelah pencarian-ku sekian lama, akhir-nya aku ber-labuh pada rokok yang satu ini 😈

    @Sawali Tuhusetya
    😳 Pak Guru bisa aja ah, jadi pengen malu.
    Thanks Pak Guru 😉

    @cK
    Bagi-ku kembara imaji itu ibarat per-jalan-an panjang memilih dan memutus-kan dengan semua proses yang harus di-lalu-i dalam rentang khayal dan ke-nyata-an yang begitu tipis per-beda-an-nya

    @venus
    Dua-dua-nya salah Mbak. Ini Sajak :mrgreen:

    @Nazieb
    Nggak masalah 😛

    @danalingga
    *ngirim sapi ke Dana* :mrgreen:

    @goop
    Bisa ya, bisa tidak Goop, tapi biar-lah kita ber-khayal dalam ruang pikir kita sendiri 🙂

    @atapsenja
    Wah nggak tahu juga sih Han, ter-tulis begitu saja, tanpa rencana, dan tanpa paksa-an :mrgreen:

  10. “sambil menyeruput se-cangkir kopi kental, dengan rokok yang asap-nya mengepul lurus ke-atas”

    kebiasaan buruk sekali… *geleng2

    saya sdh membaca, skrg wkt merenungkan, dan bermimpi tanpa ada mus didlmnya.
    kl membajak..sy nga ada bakat jd petani. :mrgreen:

  11. ya dech , abis baca yang ini aku mau merenung dulu .
    smoga dapat essensnya ya
    silahkan mampir di tulisan ini
    makasih

    Inner handsome

  12. yaii…. puisi lagi…. ampuuun

    tapi bagus kok bro, untung saya cowok 😛

  13. Tentang menggapai mimpi, dan kepercayaan dlm suatu hubungankah..

  14. “Air – From Orchestral Suite No.3“, sebuah nomor dari Johann Sebastian Bach . . . he3 . . . . iya . . . makin rame aja . . !
    abis bruce lee, lucky l, hampir superman . . . sekarang balik
    lagi ke dunia nyata, cuman abad 17 itu jaman musik barok.
    Bersama Albinoni, lagu ini laris untuk ngiringi mantenan.
    Keknya diajeng venus ya masih ragu itu . . ya dijawab aja,
    ini puisi bentuk sajak . . . . bebas, ato serampang 12,
    ato serampangan . . . . 😛

  15. Haduh.. Kok aku ndak ngerti maknanya ya??

  16. Sebastian bach + espresso + dji sam soe

    ah.. berkelas 😎

  17. bentar2.. puisinya ntar dulu….
    lagunya bisa diminta ga?
    😆
    plis dong om mus-mus
    *merajuk*

  18. Kembara imaji melahirkan mimpi .. hmmm, boleh juga walaupun belum dapat menangkap makna. Bisa jadi tentang harapan dicintai. Bisa jadi tentang perjalanan hidup yang getir. Bisa jadi tentang menghibur diri. Yang pasti .. cool.

  19. Bagoooosssss !!!!!
    *pora-pora paham br ga dTimpuk skrup* :mrgreen:

  20. Air in the G string…
    bisa cocok dengan mendung di cendana…
    somehow…somewhere

  21. Ikut teriris iris isi hati membacanya …

    -Ade-

  22. @Ina
    Ter-serah Ina aja deh 😆

    @realylife
    Semoga bisa dapat yaks, ntar meluncur ke link situ deh, pasti 😉

    @mardun
    Hus bukan puisi, sajak. Iya yah untung kita sama-sama laki-laki
    *nggak ber-maksud me-nyinggung para bayut* 😈

    @Sarah
    Mungkin ada hubungan-nya juga kok Sarah. Tapi, silah-kan deh di-pahami dengan perspektif-nya sendiri, nggak ada batas-an kok 😛

    @ebeSS
    Hehehe, Mas-nya ada-ada saja, aku ikut-an aja deh :mrgreen:

    @adit-nya niez
    Ndak usah di-mengerti, di-pahami aja 🙂

    @brainstorm
    Emang *mode narsis: on* 8)

    @almascatie
    Halah, ini lagi, datang-datang minta lagu. Sana gih, minta ama si Rambut Gimbal 😆

    @erander
    Bisa jadi apa saja kok bang, setiap pikiran mewakili asa, setiap asa mewakili hati. Thanks bang 😉

    @goes
    Mo di-timpuk Skrup no berapa bro? 😈

    @Iman Brotoseno
    Kaya-nya bener juga deh Mas 🙄

    @Sayap KU
    Semoga tidak mem-buat kamu sedih yaks, malah harus-nya kamu gembira 🙂

  23. Biar kutemeni ngerokonya aja. *nyodor

  24. aduh bahasa langitan lagi, terpaksa semedi lagi deh :mrgreen:

    *tunggu komentar dari aku ya mas 🙂

  25. oh ya ya…mulai ngerti maksutnya :mrgreen:

    hmmm…antara khayalan dan kenyataan emang cuma dipisahkan ma membran tipis ya…bagi saya khayalan adalah sarana hiburan untuk mengobati kekecewaan dan semangat untuk mewujudkan khayalan -tepatnya mimpi- ke dunia nyata 🙂

    jujur deh, saya ini suka mengkhayal apalagi kalo dengerin lagu…hehehe untuk hiburan sih gak merusak….toh kita sebagai makhluk hidup yang hidup di dunia nyata harus menerima kenyataan hidup dengan sebaik2nya…khayalan untuk hiburan sementara, pelipur lara…bukan sesuatu yang merusak….kira2 gitu deh, salam 🙂

  26. […] Ber-awal sekitar 14 tahun yang lalu, aku besar di-tengah ke-disiplin-an yang di-terap-kan oleh Papa dan Mama, dan ter-jepit di-antara tuntut-an lingkungan-ku yang emang mem-buat-ku harus ber-main-main dengan hal-hal yang tidak biasa. Dan rokok adalah salah satu cara bagi-ku untuk menunjuk-kan eksistensi-ku di-tengah-tengah per-gaul-an-ku. Nah di-sini aku nggak bakal-an cerita tentang per-gaul-an-ku, tapi akan menunjuk-kan evolusi rokok-rokok-ku sejak dari awal, pertama kali aku merokok sampai sekarang. Ter-inspirasi dari per-tanya-an si Gun di-sini. […]

Tinggalkan Balasan ke extremusmilitis Batalkan balasan