Kesaktian Pancasila atau Kesakitan Pancasila

garudapancasila.gif

Burung Garuda


Tepat hari ini, tanggal 1 Oktober 2007, kembali kita bangsa Indonesia ngerayain sebuah acara yang bisa dikatakan sekedar seremonial kenegaraan yang dikenal dengan Hari Kesaktian Pancasila, yang udah 42 tahun di rayain turun-temurun oleh bangsa kita sejak pemberontakan G30S/PKI yang masih harus di-uji kebenaran-nya, apakah itu ulah PKI saja atau emang ternyata di-dalangi oleh orang-orang dari bangsa ini sendiri. Dan, apa emang saat ini Pancasila itu masih sakti? Seperti-nya sih tidak !!!. Terlepas dari makna kesaktian Pancasila itu sendiri.
Kalau menurut aku saat ini (CMIIW), ternyata Pancasila itu sedang sakit keras™ bahkan juga mungkin sedang sedih dengan keadaan yang lagi terjadi di negara kita ini. Kalau kita telusuri dan pelajari, tiap isi dari Pancasila memiliki makna yang sangat dalam kalau emang kita menghayati-nya apalagi kalau emang kita ngelaksanain-nya sesuai dengan yang dirumusin oleh pahlawan-pahlawan bangsa di tahun 45 dulu, tapi kenyataan-nya saat ini, semua itu non sense™, semua itu bohong, dan aku berani pastiin bahwa hampir seluruh komponen bangsa ini, ya pemerintah-nya, ya rakyat-nya juga tidak berjalan di atas dasar negara yaitu Pancasila yang seharus-nya.

Kalau kita men-coba meng-konfrontasi-kan isi dari Pancasila itu sendiri dengan keadaan pada saat ini, maka kita akan menemukan banyak sekali kejanggalan-kejanggalan

Ketuhanan Yang Maha Esa

Ya, benar bangsa ini bisa dikatakan sebagai bangsa beragama, bangsa yang percaya akan satu Tuhan. Tapi apa semua itu menjamin kehidupan beragama di Indonesia ini baik, ternyata tidak. Masih ada yang menganggap bahwa hanya agama-nya atau Tuhan-nya saja yang paling benar, dan dengan mudah-nya menyalahkan agama lain-nya bahkan kalau bisa meng-hancurkan-nya, padahal kalau di tarik satu garis lurus, semua berujung pada satu Tuhan Yang Maha Esa, dimana tidak ada satu agama-pun di dunia ini, apalagi di Indonesia ini yang bisa menjamin bahwa hanya agama tertentu saja yang benar, dan Tuhan-nya yang benar. Tapi itu lah fakta yang terjadi saat ini.

Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Kata adil yang dalam bahasa Inggris yang arti-nya Justice, memiliki arti seperti berikut:

justice.gif

Dan kata ber-adab yang dalam bahasa Inggris ber-sinonim dengan Genteel, artinya seperti berikut:

genteel.gif

Dari kedua arti kata-kata tersebut diatas, aku menyimpulkan bahwa Kemanusiaan Yang Adil itu adalah suatu bentuk tindakan yang seharus-nya benar terhadap keseimbangan yang hakiki atas semua aspek-aspek yang berhubungan dengan kemanusiaan. Dan Kemanusiaan Yang Beradab itu adalah kulturalisasi bangsa yang memiliki sifat menghargai sesama, memiliki budi bahasa yang halus dan tidak kasar, dan bisa menerima perbedaan-perbedaan yang ada disekitar kita.

Tetapi, kita bisa pastikan bahwa ke-manusiaan yang adil di Indonesia ini hampir menuju ke persentase 0%, karena masih banyak sekali pemaksaan-pemaksaan kehendak yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung-jawab dan penekanan-penekanan secara fisik dan moral terhadap yang lemah tidak ubah-nya seperti di hutan. Dan sial-nya banyak dari kita hanya tutup mata melihat ke-tidak adil-an itu.

Bagaimana dengan ke-manusiaan yang ber-adab?. Setiap orang mengaku-ngaku, berkoar-koar bahwa dia adalah manusia ber-adab; manusia yang tahu sopan santun; manusia yang tahu etika; dan manusia yang bisa menghargai sesama-nya; makhluk yang paling tinggi derajat-nya dari makhluk apapun di dunia ini. Tapi, kenyataan-nya tidak sama sekali, bahkan banyak diantara kita yang dengan tega menghina dan menginjak-injak keber-adab-an dan hak asasi orang lain.

Persatuan Indonesia

Saat ini aku melihat begitu banyak-nya perpecahan-perpecahan diantara bangsa sendiri, hanya karena masalah kepentingan segelintir orang dan golongan, dan ini mengakibatkan kegelisahan bagi seluruh rakyat, mereka merasa jadi korban ketika orang-orang dan golongan-golongan tersebut berperang satu sama lain, saling membenarkan kepentingan-nya masing-masing. Seperti-nya Persatuan Indonesia itu sedang rapuh, yang gampang pecah kapan saja. Apa masih kurang Timor Leste yang sudah terpisah dari Indonesia? Aku tidak bisa membayang-kan jika seandainya, Nanggroe Aceh Darussalam, Papua, Maluku pada akhir-nya harus lepas juga dari bumi nusantara ini.

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Apakah saat ini suara rakyat sudah di-dengar-kan oleh petinggi-petinggi itu, yang kebanyakan bisa duduk disitu karena uang? Bukan karena dia, atau mereka memiliki hikmat kebijaksanaan yang sesungguh-nya. Bahkan bukan tidak mungkin lebih bodoh dari aku, kamu, atau kita. Bagaimana Indonesia ini bisa memimpin rakyat-nya, kalau faktor kelicikan masih membayang-bayangi setiap keputusan-keputusan yang diambil yang secara hakiki berhubungan langsung dengan nasib rakyat?

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kemiskinan, gelandangan dan pengemis yang berkeliaran, rakyat yang makan nasi aking, antrian minyak tanah, penggusuran di-mana-mana, berbanding terbalik dengan rumah-rumah megah yang berdiri dengan angkuh-nya, mobil-mobil mewah yang berseliweran di jalanan Indonesia, mall-mall dan rumah-rumah ibadah sebagai ajang pamer gengsi, apakah ini yang dinamakan keadilan sosial? apakah keadilan sosial itu sudah terpenuhi? atau-kah kita yang salah mengartikan arti yang sebenar-nya dari keadilan sosial? 😥

Oke, jadi sekarang kita yang harus memutuskan apakah hari ini, tepat tanggal 1 Oktober 2007 bisa dikatakan sebagai

Hari Kesaktian Pancasila, atau Hari Kesakitan™ Pancasila

Silahkan menjawab dengan pikiran kita sendiri, tidak ada pemaksaan dalam hal ini, semuanya hanya wacana saja, tapi sebaik-nya ini tidak hanya di otak kita saja, tapi kita harus laksana-kan, kita harus hargai, dan kita harus buktikan bahwa emang kita bangsa yang ber-dasar-kan Pancasila sebagai dasar negara kita.


extremusmilitis TAGS: , ,
Technorati TAGS: , , , , , , , ,

46 Tanggapan

  1. hmm, lagi penataran ya pak?
    P4, lagi kah?
    😉
    *ngacir…….*

  2. *telat masuk kelas

    Maap pak guru…sy terlambat.

    Pelajaran hari ini ttg Pancasila yack?
    :mrgreen:

  3. Waduh….
    Waduh…
    Bingung yang mana sejarah yang mana “sejarah” 🙂

  4. @k’tutur
    iya…betul…!!!
    *nada suara disetel bass*
    gak ini bukan P4, tapi P3K…
    *ngirim polisi PP buat ngejar tukang tutur*

    @Ina
    *bass-nya makin dikencengin*
    dasar, selalu telat, bagaimana endonesia ini mo maju kalau murid-nya ya yang seperti ini
    *nyorat-nyoret kapur gaya indian di wajah Ina-sang murid bandel* 😆

    @Evelyn
    *ini pake tenor dikit*
    ndak-usah bingung-bingung…
    terang aja ini sejarah yang benar, lha wong sejarah itu buat dijadiin sejarah tok kok :mrgreen:

    prinsip-nya bukan masalah kebenaran sejarah itu sendiri, tetapi apakah kita bangsa ini sudah bisa nghargain dan ngelaksanain apa yang di-amanahkan sejarah…sigghhh 🙄

  5. SEP!!! setuju sangadh sama dikau kawand! pancasila emang uda sekarad…cuma dijadikan logo dan slogan kosong, tapi kenafa fada ndak sadar geto ya…..bahwa nilai-nilai Fancasila suda hilang begitu, kasian yah Garuda kita…^^

  6. ahh…djadi ingat djaman doea smp ikoet penatraran di markas militer….

    kemarin ada pelem itoe ja…kok ndak dipoeter lagi seee…???

    ada njang poenja pelem itoe g…???

    “darah itu merah jendral

  7. @hoek
    iya hoek, kacian Garuda kita 😥
    kita semua lebih mentingin ke-liberal-an kita sebagai bangsa daripada inget akan Pancasila (dan isi-nya) sebagai dasar negara yang hakiki

    @celotehsaya
    wah udah lama ndak nonton pilem itu, soale seperti aku udah uraikan itu masih dipertanyakan kebenaran latar dari kejadian itu, padahal dulu itu tontonan wajib yaks?.

    sekarang, aku lebih melihat dari sisi ke-sekarat-an Pancasila yang makin lama makin uzur 🙄

  8. Teman saya, Budi Maryono, pernah membuat lirik yang sangat satire, kurang lebih seperti berikut ini:
    “Seandainya Garuda Pancasila bisa menangis, tenggelamlah kita dalam banjir air matanya.”
    Waduh, ini makin membenarkan opini Bung extremusmilitis kalau Pancasila saat ini bisa jadi telah kehilangan kesaktiannya. Saya pun sependapat itu. Analoginya begini. Kalau saya punya aji2 kesaktian, tapi dah nggak pernah kupakai lagi, itu menandakan bahwa aji kesaktian saya dah nggak sakti lagi :mrgreen:
    Demikian juga kesaktian Pancasila. Kalau anak2 bangsa negeri ini dah jarang yang menghayati dan mengamalkan Pancasila, bagaimana bisa dikatakan sakti? Mulai sila 1 sampai ke-5 (hampir2) dah nggak ada nilai yang tersisa. Semuanya dibabat habis oleh fanatisme sempit, hilangnya empati terhadap sesama, chauvinisme yang merajalela, demokrasi yang ancur, dan maraknya korupsi.
    Ini terlepas dari substansi Pancasila yang saya kira masih dan tetap relevan untuk dijadikan sebagai “way of life” bangsa.
    OK, Bung, semoga perlahan2 Pancasila kembali menjadi “panglima” dalam setiap aspek kehidupan.
    Salam militis!!!

  9. sumpah saya sudah lupa pancasila,padahal waktu P4 jadi peserta terbaik,,tapi akibat gesekan jaman jadi lupa deh

  10. @Pak Guru Sawali

    Kalau anak2 bangsa negeri ini dah jarang yang menghayati dan mengamalkan Pancasila, bagaimana bisa dikatakan sakti?

    mungkin sedikit nambahkan kalau kesaktian itu akan tetap sakti kalau tetapi diasah dan diamalkan bukan, pak Guru?

    Semuanya dibabat habis oleh fanatisme sempit, hilangnya empati terhadap sesama, chauvinisme yang merajalela, demokrasi yang ancur, dan maraknya korupsi.

    ini dia pak Guru, yang terus-terang bikin aku gelisah…rasa-nya nilai yang dulu waktu aku kecil gak abis-abis-nya di jejalin ke otak-ku rasa-rasanya secara faktual dan konkrit sudah pupus, dan abis 😦
    Kalau bisa aku minta bantu ke Pak Guru, untuk tetap mengingatkan adik-adik, anak-anak didik agar tetap berjalan di rel Pancasila-isme, terima kasih sebelumnya…

    @’K
    gak usah ber-sumpah juga kita nyadar kok ‘K, kita udah jadi korban yang tergerus zaman 😥
    *ngebayangin sang Jenderal jadi peserta P4*
    :mrgreen:

  11. pancasila hanya simbol kok
    simbol untuk dikibarkan bukan untuk diresapi
    🙂

  12. @almascatie
    weks, naif…sungguh naif…
    ini salah satu bukti konkrit korban gerusan zaman bangsa Indonesia
    *ngirim seratusan burung garuda nyerang almas*
    😆

  13. @extermusmilitis
    biarin *cuek mode on*
    ini nih pancasila aku pancasilaku

  14. lha kok masuk akismet
    😦

  15. @almas
    tuh udah di-kembaliin 😉
    tuh kan, ini karma™ almas…karma karena nghina™ Pancasila 😆

    *lagi ngeliat link yang di-buang ama almas*
    wakakaka….
    KOKOKU LAHATALAH, gimana dengan yang expat kalau gitu, gak di-naungin ama Tuhan???
    *ngakak ampe netesin air liur*

  16. wakakkakakkakkakka
    itu mah tapsiran pancasila menurut orang primitif doang
    😆
    kualat pancasila?? emang pancasila orang mana to
    😆

  17. @almas
    hehehe, iya aku ngeh, lucu juga yaks kalau ngebayangin orang primitif (bukan berarti gak ber-adab) nerjemahin sesuatu dengan pola pikir yang mereka miliki…edan… 😆

    Pancasila itu, bapak-ke bendera Merah Putih, mamak-ke Burung Garuda, datang dari negara antah-berantah yang nama-nya En-Do-Ne-Si-A
    *njitakkin pala-ne almas pake tiang bendera, sambil ngelus rambut-ne almas pake kuku garuda*
    :mrgreen:

  18. Burung Garuda?
    itu kacangku………

  19. Duh, baru aja kemaren penataran K3 buat bikin izin masuk pabrik.
    Salah satu soalnya ada disuruh tulis 5 sila itu tuh,
    ampir aja lupa, terutama sila k3-empat.
    *langsung sembunyi, takut dilirik ma satpam dah bocorin soal*
    Tapi emng waktu dulu unda hapal banget sampe butir-butirnya segala,
    eh tapi anak sekolah sekarang masih disuruh ngapalin itu butir-butir gk ya?

    *mode serius: on*
    Unda sampe sekarang masih percaya kalo Pancasila adalah ideologi yang sangat terbaik untuk Indonesia, tidak ekstrim liberal (layaknya musuh utama unda, negara yang ngakunya polisi dunia), tapi juga tidak ekstrim sosial, jadi ditengah-tengah
    Bukankah yang ekstrim itu selalu tidak baik, dan yang ditengah-tengah itulah yang indah
    Makanya, sampai sekarang unda ngerasa sangat kecewa sekali melihat masyarakat (terutama para pemimpin negara, damn!!) yang kelakuannya kok gk cerminin sama sekali itu pancasila
    (sebagian besar udah ditulis ma Om Extremilitus, syukurnya unda masih dalam “tahap sedih”, belum “tahap muak”, nanti malah jadi kayak om Alex lagi)

    Kasian para pejuang dah bikin sila-sila yang bagus sekali tapi generasi mendatangnya malah seringkali nyuekin
    (semoga mereka bisa tenang di alam sana)

    Oleh karenanya, kita-kita yang masih sadar (atau yang baru sadar abis baca postingan ini) supaya bisa segera kembali ke “jalan yang benar”, dan percayalah di dalam hati kalian, bahwa tidak ada hal yang buruk yang diajarkan oleh Pancasila itu

    *mode serius: off*
    *sambil megap-megap dah ngoceh panjang lebar, ngerentas jalan buat balik kandang”
    Peace,

  20. Bahkan bukan tidak mungkin lebih bodoh dari aku, kamu, atau kita.

    hehehe… hari ini saya mendapat bukti kalau mmg benar lebih bodoh dari saya. Pagi ini saya rem mendadak krn hampir (hampir berarti belum) menabrak mobil sedan mulus di depan. Pemiliknya (kepala polisi, ga tau nama dan pangkatnya krn pakaian sipil) turun dan meminta saya kepinggir utk bertanggung jawab (terhadap apa ya?). Setelah saya amati ternyata belakang sedannya masih amat mulus tanpa jejak, tapi si polisi ini ngotot bilang “siapa tau didalam bagasi ada yg rusak tak terlihat” (lha wong diluar mulus tenan kok didalam bisa rusak ya? pake tenaga dalam ya? hihihi…), bahkan sampe meminta temannya melongok ke kolong mobil. Nah…, ketahuan kan betapa bodohnya…, seorang pemimpin lho? 😀

    sorry mas Extrem, jadi contoh kasus curhat nih…. 😀

  21. akhirnya setelah longok sana sini, atas bawah dan ga ada bukti, dianya nyerah.. hihihi…. dasar org bodoh… :mrgreen:

  22. h3w, saya jadi ketawa baca sila yang ke 2 en ke 5, kayaknya kita masih perlu banyak berbenah ya supaya bisa benar-benar ber “pancasila”

  23. @caplang
    halah, ini lagi…contoh yang menjadi korban iklanzaman
    *ngirim satu container kacang ke caplang untuk dibukain kulit-nya* 😆

    @anakrimba

    Duh, baru aja kemaren penataran K3 buat bikin izin masuk pabrik.
    Salah satu soalnya ada disuruh tulis 5 sila itu tuh,
    ampir aja lupa, terutama sila k3-empat.
    *langsung sembunyi, takut dilirik ma satpam dah bocorin soal*
    Tapi emng waktu dulu unda hapal banget sampe butir-butirnya segala,
    eh tapi anak sekolah sekarang masih disuruh ngapalin itu butir-butir gk ya?

    Gut…gut…ndak pa pa kok ngebocorin soal
    dengan begitu kita bisa kembali ngapal-nya, kali aja besok ada yang mo ngelamar ke pabrik 😆 tapi tentu bukan sekedar dihafal mudah-mudahantapi juga di-laksanain, setidak-nya di-mengerti.
    Kalau anak sekolah zaman sekarang, PMP/PPKN sepertinya udah di golong-kan ke mata pelajaran gak lakulevel bawah 😦

    Makanya, sampai sekarang unda ngerasa sangat kecewa sekali melihat masyarakat (terutama para pemimpin negara, damn!!) yang kelakuannya kok gk cerminin sama sekali itu pancasila

    Bukan hanya pemimpin negara lho, termasuk kita juga yang sengajamelupakan bagaimana Pancasila seharus-nya, ironis…

    Kasian para pejuang dah bikin sila-sila yang bagus sekali tapi generasi mendatangnya malah seringkali nyuekin
    (semoga mereka bisa tenang di alam sana)

    Amin.

    Oleh karenanya, kita-kita yang masih sadar (atau yang baru sadar abis baca postingan ini) supaya bisa segera kembali ke “jalan yang benar”, dan percayalah di dalam hati kalian, bahwa tidak ada hal yang buruk yang diajarkan oleh Pancasila itu

    Sangat setuju!!!. Meskipun kita tidak wajib menjadi-kan Pancasila sebagai dewa, tapi aku setuju nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, kalau kita meng-ingat-nya kembali, se-benar-nya sangat-sangat bagus buat moral kita semua

    *sambil megap-megap dah ngoceh panjang lebar, ngerentas jalan buat balik kandang”
    Peace,

    *ngirim air satu baskom buat minum, nuntun unda pulang ke kandang* :mrgreen:

    @CY
    Thanks untuk contoh kasus-nya dan memang ini tepat sekali mewakili kebodohandan kesombongan mereka-mereka itu. Tapi awas, jangan sampai kita juga ternyata hanya bisa menilai mereka saja lho, kita juga harus mulai menjaga tindak-tanduk kita agar tidak menjadi bodoh seperti mereka :mrgreen:

    @SQ
    Ya betul…betul…
    *ngepakin butiran-butiran moral Pancasila yang tercecer oleh gerusan zaman*

  24. Jadi inget dulu wkt msh di bangku sekolah, pancasila sepertinya memang sakti. Tapi sekarang kayanya udah ga lagi. Ga suka pelajaran PMP/PPKNGimana tuh anak bangsa? Mau diapain simbol negara kita ini?

    Klo cuma simbol, pancasila ttp keren abis dibandingkan dgn simbol negara lain. Liat pas ajang international, kontingen indonesia pake pin kecil pancasila di peci dan baju. Keren euy… (kepengen punya).

  25. Postingan yang sangat menarik.Judulnya menyentil,mengena.

  26. @pr4s
    Gak tahu mo diapain, makanya ini yang bikin aku gelisah…
    Btw, kalau tentang pin-nya sih, iya ya keren
    *baru nyadar 🙄 * 😉

    @Hanna
    Thx Hanna 🙂

  27. Pancasila na belom sembuh yach? Kok masih sakit trus sech…. :mrgreen:

    *bantu naik thread

  28. @Ina
    Iya neh, seperti-nya sakit-nya makin nambah 😥

  29. Iya euh, gi sakit ternyata. 😦

  30. Gimana ndak sakit? Lha, tameng yang jadi logo Pancasila dipake buat melindungi orang-orang yang salah di negeri ini….
    🙄

  31. @danalingga
    He-e, kacian yaks 😦

    @alex
    itu-lah lex, ndak bisa bayangin jika suatu saat Pancasila itu raib, karena tameng-nya udah rusak oleh kebejatan manusia-manusia salah yang berlindung di belakang-nya 🙄

  32. kena Flu Burung kali,atawa kesambit sama PALU dan arit wakakakakakaka.emang sudah 62 tahun tidak ada perkembangannya,katanya PANCASILA SAKTI,nyatanya begini saja,bahkan sama Negara Jiran MALAYSIA kita sudah kalah dalam hal kemakmuran Rakyat.yang saya herankan kenapa penghujatan terhadap suatu AGAMA hukumannya malah ringan,sedangkan PANCASILA dihujat malah gede hukumannya,emang Pancasila bisa apa,Lumpur Lapindo aja kagak keurus.kalau ada orang JUST simbol oke,tetapi janganlah mengkultuskan sesuatu,Bahaya,akibatbya ya kayak sekarang ini

  33. […] aku mengingat-nya, meskipun aku juga adalah pejuang terakhir, toh apa yang mereka perjuangkan dulu juga sekarang sedang sakit. Sedang-kan negara-ku sendiri tidak perduli dengan para Pahlawan itu, para pejuang itu, bahkan […]

  34. Wah…2 wah… ini baru maknyus rek……baru baru ini yang seharusnya diperhatikan oleh penduduk kita apakah benar benar sakti aatu mungkin dapat menakitkan kepada kita ?????, yups, uda sekian lama kita lepasa dari penjajah namun apakah dengan lepasnya dari penjajah tersebut kita harus diam diri dan menjadi penonton terbaik dari berbagai macam masalah ang kita hadapi sekarang ini?, tentunya sebagai seorang yang memiliki jiwa patriotisme tidak akan sepeti itu mesti mereka akan bengkak hatinya melihat problematika yang beranai anai di hadapan kita ini. yang jelas kita memiliki pilar kebangsaan yang dapat memberikan komentatif kepada kita dan kita tahu bahwa ini bukan hanya sekedar pertanyaan pertanyaan yang sekedarnya dijawab namun ini merupakan tuntutan kepada kita sebagai warga Negara Indonisia yang berlandaskan PANCASILA.

  35. @doni
    Yupe, hal ini bisa diterima dengan logis 🙂

    @Yadi
    Yang ber-arti kita harus ber-tindak sedini mungkin kan, buat mempertahan-kan agar jangan sampai Pancasila dan falsafah yang di-miliki-nya punah 😉

  36. Ada puisi untuk pancasila

    PUIJO = Puisi Gombale Mukijo
    PANCASILA SAKIT
    Hari ini, Pancasila kepalanya puyeng
    Mikir negara yang penuh dengan orang gendheng
    Rasanya, pleng-pleng-pleng-pleng-pleng

    Bagaimana tidak pusing?
    Katanya merdeka, tapi tetap didikte asing.
    Bagaimana tidak penat?
    Negeri kaya ini dipenuhi orang melarat.
    Pancasila tidak lagi sakti, tapi sakit
    Bukan karena wabah flu burung
    Tapi karena banyak hati yang busung
    Otak hanya digunakan untuk mengisi tempurung
    Rakyat disuguhi harga-harga yang melambung
    Para pejabat negara sering merapal aji mumpung
    Setengah abad lebih bangsa ini menjadi kacung
    Untung, tidak sampai bingung dan kecebur palung.

    Pancasila hampir putus asa
    Dirinya hanya dijadikan gambar belaka
    Dihafalkan silanya dan butir-butirnya
    Disemangatkan pengamalannya
    Setelah itu, disembunyikan di bawah meja
    Supaya tidak menjadi saksi durjana
    Yang dilakukan para penguasa

    “La, Pancasila! Kamu mundur saja!
    Biar aku yang menjadi gantinya!”
    Komunisme menawarkan dirinya.

    Tapi buru-buru para kyai menjitaknya.
    “La, Pancasila! Kamu pensiun saja!
    Aku lebih pantas dan cukup so what gitu loh!”
    Islamisme menawarkan dirinya.

    Tapi buru-buru para sekularis mendepaknya.
    Tak lupa, Madonaisme, Maradonaisme, Britney Spears-isme dan lain-lain-isme,
    Semua menawarkan diri ke Indonesia
    Tapi, semua orang Indonesia pendukung fanatik Pancasila.

    Sebenarnya Pancasila sudah tidak kerasan
    Ia tersinggung berat hanya dijadikan pajangan
    Akhirnya ia pingsan

  37. […] aku mengingat-nya, meskipun aku juga adalah pejuang terakhir, toh apa yang mereka perjuangkan dulu juga sekarang sedang sakit. Sedang-kan negara-ku sendiri tidak perduli dengan para Pahlawan itu, para pejuang itu, bahkan […]

  38. Dalam ketuhanan yg Maha Esa, negara tidak boleh memaksa bagaimana setiap orang membentuk keyakinan beragamanya. Thus, jika mmg sampai ada yg menganggap bhw adl agamanya atau Tuhan-nya saja lah yg paling benar, dan itu secara shahih mmg datang dari ajaran agamanya, maka apakah kemudian negara berhak utk memaksa ke arah keyakinan yg sebaliknya? Saya rasa tidak. Pun jg ketika ada agama yg meyakini bahwa Tuhannya tyt bukan hanya satu, melainkan tiga. Pun ketika ada yg malah tidak memiliki konsep Tuhan, melainkan dewa.

    Yg penting adl masing2 tidak menunjukkan arogansi yg menjatuhkan ajaran agama lain, pun dg bersikap egois sedemikian rupa hingga menimbulkan perpecahan dlm kesatuan Bangsa tercinta ini.

  39. […] aku mengingat-nya, meskipun aku juga adalah pejuang terakhir, toh apa yang mereka perjuangkan dulu juga sekarang sedang sakit. Sedang-kan negara-ku sendiri tidak perduli dengan para Pahlawan itu, para pejuang itu, bahkan […]

  40. maju terus pancasila aku mendukung mu….
    wew…………..

  41. apakah saat ini pancasila masih sakti ??

  42. kalau kata guru bahasa Indonesia saya sih,
    “kemanusiaan yang adil dan beradab” kemanusiaan itu artinya menggunakan hati nurani. klo orang miskin mengambil tiga biji kakao yang udah jatuh ke tanah dari sebuah perkebunan besar, ya sudah. tapi kalau kemanusiaan yang adil artinya segalanya diputuskn pengadilan. walaupun pengadilan itu tidak berperikemanusiaan.
    “persatuan Indonesia” artinya yang bersatu menang. 1001 preman akan menang melawan 1000 ilmuwan. jadi pemimpin itu tidak memerlukan dukungan dari orang baik. jumlah orang baik kan sedikit. kalah dengan suara orang jahat.
    “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” itu artinya pengadilan cuma ada buat rakyat Indonesia. bukan buat pejabat dan pemerintah.
    jadi kalau dipikir-pikir, sebenarnya pancasila itu cukup sakti untuk para pejabat. negara Indonesia sudah cukup pancasila.

  43. selamat jadi hot thread di kaskus postingannya

  44. […] Kesaktian Pancasila atau Kesakitan Pancasila […]

Tinggalkan komentar