Aku Sayang Keluarga-ku

thumb_siluetkeluarga Tiap kali aku meng-alami masalah, tiap kali aku ingin ber-bagi sesuatu dan tiap kali aku ber-ada dalam situasi dimana aku ingin ber-cerita, ter-lebih lagi ketika aku sendiri, aku selalu ter-ingat akan keluarga-ku, abang-abang, kakak-kakak-ku yang ter-cinta minus Papa dan Mama yang udah duluan ninggalin dunia ini.

Yah, mereka-lah yang pertama sekali selalu siap ketika aku sedang mem-butuh-kan dukungan, mereka-lah yang akan selalu siap sedia meng-hibur-ku ketika aku sedang sedih, ter-tawa ber-sama-ku ketika aku sedang bahagia. Walau-pun dalam per-jalan-an panjang-ku dengan keluarga-ku, sering juga ter-jadi per-selisih-an, per-beda-an pendapat, saling memarahi. Dan tiap kali itu ter-jadi, aku tahu, dan kami menyadari ada ke-sedih-an jauh dalam hati kami.

Aku sayang keluarga-ku karena mereka adalah saudara-ku…

Aku Juga Nggak Bodoh

thumb_I-Not-Stupid-Too- Sephia Cover Ada yang pernah nonton film “I Not Stupid Too“? yang kalau dalam bahasa Indonesia secara serabut-an di-artikan sebagai Aku Juga Nggak Bodoh. Film keren (menurut-ku) produksi negara Singapura ini benar-benar me-wakil-i apa yang saat ini ter-jadi dalam dunia keluarga dan dunia pen-didik-an yang sering aku lihat dan aku dengar. Bahkan bisa saja men-jadi salah satu alasan-ku untuk mematah-kan pendapat-ku sendiri pada postingan-ku sebelum-nya tentang hilang-nya rasa hormat ter-hadap orang tua 😐

Inti kisah dalam film ini ter-diri dari 3 poin utama yang sering kita jumpai dalam ke-hidup-an kita sekarang, dan meski-pun mungkin ini adalah cerita basbang, tapi aku yakin masih sering ter-jadi, bahkan di dalam keluarga kita sendiri.

Yang bilang kamu bodoh itu siapa?

Ruang Kembara Imaji

thumb_ruangkembaraimaji Aku tulis-kan sambil menyeruput se-cangkir kopi kental, dengan rokok yang asap-nya mengepul lurus ke-atas, sambil men-dengar-kan sebuah lagu klasik indah “Air – From Orchestral Suite No.3“, sebuah nomor dari Johann Sebastian Bach yang mengalun dengan sangat lembut

Dalam ke-hening-an…

Kenapa Aku Senang Dengan Superman

thumb_superman logo Ada yang tahu Superman? 😆 . Salah, pertanyaan-nya salah, yang bener itu Ada yang gak tahu Superman?, Kalau ada, mungkin harus memikir-kan untuk di-lahir-kan kembali :mrgreen: . Hohoho, pertanyaan bodoh simpel yang sudah pasti di-sumpah-in bisa di-jawab oleh banyak orang, yang sudah pasti dengan jawaban yang ber-variasi. Yang penting bukan si Mansup yang itu tuh, karena aku manusia normal sekaligus laki-laki sangat normal 8) . Biar-lah Mansup yang itu jadi jatah para bayut yang lagi ke-haus-an dan ber-nafsu tinggi, kaya Jenderal-nya, atau Master-nya 😈

Dan kenapa aku senang dengan Superman? Ini yang harus di-pikir-kan. Gitu aja kok repot 😛

Akan-kah Kita Seperti Ini, Nanti???

thumb_childrenofmenimages Sore ini, aku lagi ter-paku pada se-buah film keluaran 2006 yang di-putar di HBO, sebuah film tentang hilang-nya sisi ke-manusia-an, dan bukan tidak mungkin hilang-nya sebuah per-adab-an di masa depan oleh karena tingkah manusia sendiri.

Film yang ber-judul “Children of Men[1] secara gamblang meng-gambar-kan hilang-nya moral dan juga penuh dengan warna kelam suram manusia. Di-tambah lagi dengan perjalanan panjang, penuh dengan darah, yang di-jalani oleh se-orang Ibu yang sedang mengandung dan akan me-lahir-kan se-orang bayi setelah 18 tahun tidak satu-pun bayi yang di-lahir-kan, dalam usaha menyelamat-kan sang Ibu dan bayi-nya yang di-kultus-kan sebagai ikon yang bisa menyelamat-kan zaman ter-sebut.

Jadi, ada apa dengan kita nanti ?