Semoga Aku Masih Punya Tempat di Dunia Blog

thumb_DriveBackHome Setelah sekian lama hiatus, meng-hilang dari per-edar-an dunia blog, dengan menahan rindu yang begitu besar untuk bisa menulis lagi, dan ber-cengkerama dengan teman-teman bloger, dan hanya bisa mem-publish beberapa postingan nggak ber-mutu 😛 . Aku sedih banyak yang ter-nyata sudah ter-lewat-kan oleh-ku, banyak sekali. 😦

Tapi sekarang udah nggak lagi, aku sekarang bisa kembali lagi ke dunia blog dengan apa yang aku miliki, aku senang karena akhir-nya bisa menulis lagi, bisa men-cerita-kan lagi apa yang bisa aku cerita-kan, menulis-kan apa yang bisa aku tulis-kan. Dan yang pasti, bisa ber-wara-wiri dengan teman-teman bloger yang lain. How happy am I……………………………………. 🙂

Oh iya kemarin, aku lagi di Banda Aceh, sekitar 3 mingguan, dan sekarang udah di Pulau Nias untuk nge-lanjut-in pekerjaan di kantor yang sama tapi tentu saja di lokasi yang ber-beda. Seperti biasa, demi se-bakul nasi 😛

Hmmm…apalagi yaks???

Aku Sedih, Aku Marah, Aku Bingung

sedihgrunge_thumb Hari ini aku sedang sedih, aku sedang marah, dan aku sedang bingung. 👿

Ketika kita telah menyayangi se-seorang dengan se-genap hati dan perasaan kita, apa yang kita harap-kan dari-nya??? Apakah ke-bohong-an masa lalu masih bisa kita tolerir demi yang nama-nya cinta, ketika akal, logika dan perasaan kita tidak bisa men-toleransi-nya?

Kalau bagi-ku satu hal yang ter-penting ketika kita meng-amin-kan sebuah komitmen adalah Ke-jujur-an. Ini ter-amat penting lebih dari apa-pun yang bisa ku-harap-kan dari orang yang ku-cinta-i, karena hanya dengan ini kita bisa saling mem-percaya-i, bisa saling menerima, bisa saling men-dukung, karena sebuah ke-jujur-an akan men-jadi embrio ke-terbuka-an yang aku yakin akan lebih baik ketika kita menyayangi dan di-sayangi.

Meskipun ter-kadang bahkan sering ke-jujur-an sangat-lah menyakit-kan bahkan mungkin lebih kejam dari pedang ber-mata dua, di-mana kita tidak tahu sisi mana yang lebih baik. Tapi aku tetap percaya dan memilih untuk merasakan sakit yang se-sakit-sakit-nya di awal dengan dasar ke-jujur-an, daripada me-rasa-kan sakit yang se-sakit-sakit-nya di akhir ketika semua-nya ter-ungkap 😦

aku masih sedih, marah dan bingung…

Cerita 19 Hari Hiatus

starbucks21february Tidak terasa sudah 19 hari aku men-jauh dari blog-ku, bahkan untuk melihat komentar teman-teman di postingan-ku sebelum-nya pun aku tidak sempat sama sekali. Mulai dari ke-sibuk-an-ku sampai dengan minus-nya koneksi yang bisa aku pergunakan selama ini. Kalau aku bisa kata-kan 19 hari terakhir ini penuh dengan warna dalam hidup-ku, mulai dari yang sudah pasti ke-gembira-an, ke-sana ke-mari, begitu juga dengan ke-galau-an, ke-sedih-an dan tekanan batin yang aku alami, yang aku minta maaf tidak bisa aku bagi-kan di-sini.

Belum lagi kartu ATM-ku yang nggak jelas itu yang udah beberapa tahun membuat aku “tekor” 😛 , entah kenapa harus patah, yang mau nggak mau mem-buat aku harus meng-urus lagi kartu baru, dan sial-nya nggak ada yang instan-nya yang bisa siap satu hari yang ber-arti aku harus menunggu 2 minggu lagi 😥 . Ada yang mo minjemin ke aku ndak yaks? 🙄

Trus ada cerita apa lagi?

Aku Sayang Keluarga-ku

thumb_siluetkeluarga Tiap kali aku meng-alami masalah, tiap kali aku ingin ber-bagi sesuatu dan tiap kali aku ber-ada dalam situasi dimana aku ingin ber-cerita, ter-lebih lagi ketika aku sendiri, aku selalu ter-ingat akan keluarga-ku, abang-abang, kakak-kakak-ku yang ter-cinta minus Papa dan Mama yang udah duluan ninggalin dunia ini.

Yah, mereka-lah yang pertama sekali selalu siap ketika aku sedang mem-butuh-kan dukungan, mereka-lah yang akan selalu siap sedia meng-hibur-ku ketika aku sedang sedih, ter-tawa ber-sama-ku ketika aku sedang bahagia. Walau-pun dalam per-jalan-an panjang-ku dengan keluarga-ku, sering juga ter-jadi per-selisih-an, per-beda-an pendapat, saling memarahi. Dan tiap kali itu ter-jadi, aku tahu, dan kami menyadari ada ke-sedih-an jauh dalam hati kami.

Aku sayang keluarga-ku karena mereka adalah saudara-ku…

Evolusi Rokok-ku

evolusi rokok[Disclaimer: Posting-an ini mungkin akan mem-buat orang-orang anti rokok se-dunia protes dan marah. Ini bukan IKLAN rokok merek ter-tentu, tidak sama sekali, juga bukan kampanye penyesatan umat untuk me-rokok. Ini hanya cerita tentang-ku saja 8) . Oh, iya, postingan ini juga panjang, dan ber-isi beberapa gambar, jadi buat yang fakir benwit siap-siap buat mengutuk]

Ber-awal sekitar 16 tahun yang lalu, aku besar di-tengah ke-disiplin-an yang di-terap-kan oleh Papa dan Mama, dan ter-jepit di-antara tuntut-an lingkungan-ku yang emang mem-buat-ku harus ber-main-main dengan hal-hal yang tidak biasa. Dan dengan rasa-nya yang emang sangat nikmat, rokok dulu adalah salah satu cara bagi-ku untuk menunjuk-kan eksistensi-ku di-tengah-tengah per-gaul-an-ku. Nah di-sini aku nggak bakal-an cerita tentang per-gaul-an-ku, tapi akan menunjuk-kan evolusi rokok-rokok-ku sejak dari awal, pertama kali aku merokok sampai sekarang. Ter-inspirasi dari per-tanya-an si Gun di-sini.

Ini bukan iklan rokok tapi evolusi rokok…