Kenangan Tidak Selalu Baik

thumb_kenangan Ketika kita men-jalani kehidupan saat ini, sering sekali kita ter-jebak pada kisah-kisah di masa lalu kita dengan seseorang, dengan orang lain, atau-pun dengan diri kita sendiri. Sebenar-nya itu sah-sah saja, karena mungkin dengan cara itu kita bisa meng-intropeksi diri kita sendiri, agar men-jadi lebih baik.

Tapi, ketika rasa tidak nyaman muncul di-akibat-kan oleh kenangan itu, bukan karena kita tidak nyaman, tetapi seseorang, ataupun orang lain di sekitar kita saat ini merasa gamang dengan kenangan kita, bukan-kah itu akan mem-bawa kita ke-dalam situasi yang benar-benar sulit?. Jadi apa-kah kita masih harus menyimpan kenangan itu yang sering kali membuat kita tidak bisa sepenuh-nya mem-beri-kan apa yang seharus-nya kita berikan kepada seseorang ataupun orang lain dalam kehidupan kita saat ini, jawaban-nya akan sangat beragam ter-gantung pada interpretasi dari kita masing-masing.

Ter-lalu berat memang untuk melupakan semua kenangan itu, meskipun kenangan itu sendiri pada saat itu dulu tidak ber-akhir dengan baik seperti apa yang kita harap-kan. Semua ke-indah-an, semua ke-susah-an, semua cerita dan kisah yang meng-haru biru sering sekali mem-buat kita tetap ter-jaga akan kenangan itu. Tapi, sekali lagi tapi, apa-kah itu cukup adil bagi orang yang seharus-nya kita butuh-kan dan mem-butuh-kan kita saat ini?

Bagi-ku tidak. Menurut-ku kita harus belajar meng-hilang-kan semua kenangan itu, karena hanya dengan cara itu kita bisa belajar untuk memberikan yang ter-baik dalam kehidupan kita sekarang. Semakin lama kita menyimpan, semakin lama kita ber-kutat dengan itu, itu akan semakin mem-perkeruh suasana. Tidak mudah bagi se-seorang untuk menerima masa lalu kita, apalagi kalau itu menyangkut relasional kita, di-tambah lagi kalau ter-nyata kita masih me-nyimpan cerita tentang itu, plus hal-hal yang ber-hubungan dengan kenangan kita tersebut. Bisa saja itu akan ber-ujung pada per-selisih-an dan per-tengkar-an, bagai bom waktu yang suatu saat akan meledak. Bukan apa yang telah ter-jadi

Bagaimana menurut teman-teman?

[catatan:]

Gambar di-ambil dari sini plus di-edit dikit biar lebih menarik 😛

54 Tanggapan

  1. kenangan itu bagian dari sejarah kehidupan kita bung militis. kita ndak bisa melupakannya begitu saja. penting juga untuk dijadikan sebagai pelajaran berharga. di balik kenangan masa lalu *halah* pasti ada hikmah yang bisa kita ambil. meski demikian, kita juga ndak boleh terlalu larut dalam fatamrogana masa lalu ntar dinamika hidup kita jadi stagnan dan setback. *halah*

  2. itulah kenapa gw sampe sekarang masih belajar cara buat memaafkan diri sendiri, mas X. kenangan yang buruk itu harus dimaafkan agar cara pandang kita terhadap kenangan itu berubah.

  3. Mengurai kenangan, seperti membentangkan jarak, ada banyak cerita yang terlintas dalam slide-slide yang terlintas. kata Goenawan Muhammad :
    ”Dan nostalgia, tak pernah berasal dari kebencian, ia menggerakkan kembali sesuatu yang hangat, sayu, berarti seperti cinta lama”
    sayang itu nostalgia, tapi adakah sama dengan kenangan?? 🙄

  4. Tapi kadang rada susah juga buat ngelupain kenangan buruk…

  5. Ya…kenangan memang tidak selalu baik.
    Tapi…
    Tidak selalu yang tidak baik itu tidak bermanfaat kan?
    Bahkan sepertinya semua ketidakbaikan sekalipun akan bisa memberikan manfaat bagi kita

  6. saya jg sedang tdk nyaman

  7. gak mungkin bisa dilupakan….. mungkin yang paling baek itu… gak usah diinget-inget….

  8. Sebelum menjawab pertanyaan mu .. abang ingin bertanya dulu .. apakah kenangan itu membuat diri mu menjadi trauma??? jika iya .. abang saran kan untuk konsultasi. Karena tanpa bantuan pihak ke tiga, trauma sulit untuk dihilangkan.

    Ok .. jika itu bukan trauma dan cuma kenangan buruk saja, abang pikir .. masih bisa diatasi dengan cara menerima kenyataan yang ada. Jika orang yang berada di dekat kita saat ini tidak dapat menerima kita .. sudah jelas, bahwa orang tersebut tidak layak untuk teman seiring sejalan .. masih banyak koq orang yang mau menerima kita apa adanya termasuk masa silam kita.

    Well .. saran. Jangan lawan perasaan akan kenangan yang selalu muncul. Tapi bersahabatlah. Ciptakan hati mu dalam banyak ruang. Sehingga kenangan dapat kamu simpan dalam ruangan itu. Agar kenangan tidak menghantui. Kunci ruangan kenangan tersebut. Biar dia bersemayam tenang dilubuk hati.

    So .. tidak semua kenangan mesti diceritakan. Tidak semua masa lalu perlu diketahui. Yang penting saat ini, kamu sudah berubah .. menjadi kamu sejati. Kamu yang dapat dibanggakan oleh2 orang2 terdekat mu. Jangan biarkan masa depan terbelenggu masa lalu. Tapi masa lalu jangan kamu musuhi. Bersahabatlah dengan masa lalu.

    Gimana?? bisa???

  9. @Sawali Tuhusetya
    Emang betul seperti itu Pak Guru, kalau memang kita meng-guna-kan-nya sebagai dasar untuk intropeksi 😉
    Tapi seperti juga Pak Guru urai-kan kalau jangan sampai ber-larut kan? Hanya saja sering kali kejadian-nya malah seperti itu 😐

    @tukangkopi
    Yupe, pandangan seperti itu benar bro. Dan bagi-ku sih yang ter-penting jangan sampai kenangan itu menjadi duri dalam kehidupan kita saat ini. Tidak semua orang bisa menerima-nya 😉

    @goop
    Hmmm, seperti-nya sih similar kok Goop, dan memang itu bagus. Tapi kalau itu ter-nyata men-cipta-kan rasa tidak nyaman dengan orang di-sekeliling kita, aku rasa sah-sah aja kalau kita belajar untuk tidak meng-ingat-nya lagi kan? 😉

    @Praditya
    Akur bro, itu salah satu yang ter-berat. Justru hal yang seperti itu yang kita jadi-kan sebagai tantangan untuk bisa survive, betul gak? 😛

    @deKing yang biasa-biasa saja
    Yupe bro, kita harus bisa melihat celah men-jadi-kan sebuah kenangan men-jadi batu lompatan buat kita lebih maju. Tidak hanya sekedar men-jadi kenangan yang malah akan mem-buat kita semakin ter-puruk.

    @harriansyah
    Ikut ber-sedih bro 😐

    @itikkecil
    Inti-nya di-situ Ra, gak usah di-inget-inget lagi, bukan berarti di-lupa-kan. Sering sekali orang di-sekitar kita malah tidak nyaman ketika kita masih ber-kutat dengan kenangan itu lho kan.

  10. @erander

    Bang, Sebelum aku balas komen-nya aku mau bilang kalau WOW, aku baca komen abang serasa mem-buka pikiran, dan ini bukan hanya untuk-ku tapi untuk kita semua. Thanks bang 🙂

    Aku yakin-nya bukan sebuah bentuk traumatis bang, dan itu-lah yang sekarang sedang aku lakukan ber-usaha menerima kenangan itu, karena bukan aku yang mengalami-nya. Justru aku ingin melihat dari sudut pandang orang ke-dua bang 😉
    Dan seperti abang bilang kalau kita harus yakin bahwa masih banyak orang yang bisa menerima kenangan kita dengan baik, tanpa suatu ke-terpaksa-an, dan mungkin akan lebih mudah kalau kita bisa ter-buka kan bang?

    Jangan biarkan masa depan terbelenggu masa lalu.

    Ini dia bagian yang paling aku senangi bang, dan ini-lah yang aku maksud-kan melalui postingan ini, jangan sampai gara-gara kenangan men-jadi-kan segala sesuatu-nya men-jadi lebih buruk lagi, padahal kita punya kesempatan untuk menatap masa depan. 😉

  11. biasanya kenangan lama itu muncul karena ada suatu ‘trigger’ atau pemicu.. entah karena ketemu temen lama.. dengerin lagu lama yg ada kenangan khusus dll… klo udah seperti itu susah dihindari 🙂 , btw, yg lalu biar berlalu.. sebab gak ada yg bisa kita lakukan dengan sesuatu yg telah berlalu.. semenyesal apapun kita… *gampang diomongan tapi susah dilakuin sih emang* 😀

  12. kenangan jadikan untuk tolok ukur langkah kita ke depan, itu aja

  13. jadikan aja kenangan sebagai tolok ukur langkah kita, jangan hanyut akan keberhasilan dan jangan terpuruk akan kegagalan, salam

  14. setuju ma bang Eby
    mengenang masa lalu hanya akan membunuh masa depan!!!

  15. kali ini aku juga akur….! nga gampang memang melupakan kenangan yang ada, entah itu baik atopun buruk.

    krn pada saat kenangan itu pergi, kita tidak lagi sama seperti seblum kenangan itu datang. 🙂

    🙂 *bisa serius juga ternyata

  16. kenangan memang sebenarnya hanya untuk dikenang.. sepahit-pahitnya kenangan, akan terasa manis saat kita mengenangnya 🙂

  17. yang pait tetap aja pait masa mau dibilang manis huhuhuhu
    bom waktu itu dipegang pleh masing2 orang yang bersinggungan, kalo bom nya gak dibuang oleh masing2 pihak. ledakkannya bakal sangat2 menghancurkan.
    huhuhuhuhu

  18. kenangan hanya akan saia jadikan sebuah fajangan, fun sebagai sebuah fijakan. Walofun mereka bukanlah sang sculptor maha agung yang merangkai masa defan…
    mhuahuahuahuahua
    saia lagi kenafa sih…

  19. Renungan yang sangat baik,
    Trims telah berbagi,
    Salam,

  20. Unggg… Apakah maksud dari ‘melupakan’ kenangan di sini berarti mengolah kenangan itu sehingga dapat dijadikan tolak ukur untuk mendapatkan kenangan ke depannya lagi? 😛

    *ngasal, otak HANG*

  21. yang namanya kenangan Mus…semangkin dicoba untuk dilupakan, akan semangkin gampang diingat…

    so, let it flow…
    dan kenangan itu akan bergulir seiring dengan berjalannya waktu…

    😎

  22. baik atau buruk kenangan yang kita punya, itu juga untuk pembelajaran bagi diri kita sendiri. kenangan itu bisa membuat kita makin dewasa dan mantap untuk membuka babak baru dalam kehidupan.. 😀

  23. kenangan itu bagian warna hidup….

  24. Kenangan, betapapun kita ingin membuangnya udah terlanjur meresap dihati. Yang penting adalah bagaimana kenangan perjalanan hidup dimasa lalu, menjadi pendorong kehidupan yang lebih baik di masa depan.

  25. @warnetubuntu
    Yupe itu yang ingin aku sampai-kan bro. Terlalu banyak cara untuk mengenang kembali, kita saja yang harus belajar untuk tidak meng-ingat kenangan itu karena itu bisa saja malah meng-ganggu kehidupan kita di masa sekarang ini 😉

    @hadi arr
    Seharus-nya sih emang se-simpel itu, tapi masalah-nya tidak se-mudah itu, thanks 😉

    @’K,
    Akur, jadi sebelum akhir-nya mem-bunuh masa depan kita, lebih baik kita tidak usah meng-ingat-nya lagi kan bro?

    @Ina
    Hidup tidak akan pernah sama, itu aku setuju. Justru jangan sampai itu malah mem-buat hidup kita ke depan ter-puruk karena itu 😉
    Lho aku kan emang tetap SERSAN – serius tapi santai 8)

    @brainstorm
    Bener emang begitu, tapi sekedar perenungan jangan sampai kenangan itu menjadi bumerang bagi diri kita bro 😉

    @bedh
    Hahaha, akhir-nya bedh bisa men-dapat-kan clue-nya 😛
    Inti-nya seperti yang ente bilang itu bro, dan kita harus berusaha agar yang seperti itu jangan sampai ter-jadi 🙂

    @Hoek Soegirang
    Emang lebih baik seperti itu Hoek, kita harus menatap masa depan kan? 😉
    Dan situ lage didak kenafa-kenafa kok 😛

    @rumahkayubekas
    Sama-sama terima kasih Mas 🙂

    @rozenesia
    Yupe bro, itu yang aku maksud-kan, bukan menafi-kan-nya seperti itu saja, sekali lagi yang penting jangan sampai mengganggu hubungan kita dengan seseorang atau orang lain di sekitar kita.

    @si Nyonya Farid
    Yeah, let it flow Wi, that’s the best way for it 😉

    @cK
    Kalau emang itu di-jadi-kan pem-belajar-an akan sangat bagus Chik. Dan semoga tidak men-jadi obstacles di masa depan, itu yang lebih penting.

    @aRuL
    Warna hidup yang ber-warna-warni kan Rul? 😛

    @edratna
    Kurang lebih seperti itu 😉

  26. saya juga sempet kesel sama kenangan… tapi berusaha cari pencerahan kemana-mana… salahsatunya ya terdampar disini ini…

  27. don’t walk back!
    atau, kata temen saya, jgn terlalu seperti itu.

    katanya lagi, kenapa leher manusia tidak bisa berputar penuh ke belakang? jawabnya, supaya manusia tidak terus-terusan menengok dan berpatokan ke masa lalunya

  28. kenangan? jika kenangan manis maka kenanglah, jika kenangan buruk maka maafkanlah dan jangan disesali 😀

    kenangan yang buruk terutama memang sulit dilupakan…kayanya wajar deh mas?! forgiven but not forgotten gitu? mengingat bukan berarti untuk jadi dendam atau jadi pikiran, tapi otak kita kan perekam memori…mgkn terlupakan sejenak pas ada hal tertentu teringat lagi belakangan. wajar kayanya deh? tapi gak tau juga ya 😀

    yang lebih susah adalah bertemu dengan orang yang memberikan kenangan buruk itu kepada kita atau sebaliknya, kita yang ngasih kenangan buruk ke dia. wah mending gak usah ketemu selamanya deh…selain males juga malu mgkn. I admitted, saya enggan emoh nehi ketemu ma orang2 seperti itu lagi…bukannya dendam ya mas? emang ogah aja…mending kenalan ma orang baru kaya mas EM deh hehehe. mgkn karena saya cewe jadi mentingin perasaan. yah…kalo terpaksa ketemu, santai aja….terpaksa santai maksutnya hehe….pasang tampang datar dan dingin aja kali ya?!

    yah menurut mas ndiri gimana? emang susah kan prakteknya ya? 😀

  29. kenangan itu kan nggak cuma buat dikenang…
    tapi dipelajari juga… *loh*
    buat introspeksi diri gitu…
    daripada bengong….

    *halah kaga jelas*

    tetap semangat om…..

  30. Kalau semua kenangan baik ya yang nama Yin dan yang tidak bisa tercipta dengan baik..lagipula dari kenangan kan kita belajar banyak..

  31. […] nih blogg sampah sampe tulisan saiyah yang ini pun ikut nyampah habis ini pasti ada blogger-blogger senior yang berkunjung nggak fast reader semoga dan meninggalkan komen seperti ini postingan […]

  32. Kenangan buruk, bro…? Yah, sesuatu yang mendalam sperti itu, gak mungkinlah kalo gak ngaruh ke kehidupan selanjutnya… 😉
    Apalgi kl kt sadar gak sadar membandingkan antara ‘apa yg pernah terjadi’ dg ‘apa yg kt ingin harus terjadi’.
    IMO sih, kenangan itu gak bisa di-delete, tapi bisa di-overwrite… Jadi kenangan baru yang (diharapkan) manis itu (semoga) bisa menggantikan yang pahit2 dibelakang itu… 😉 Masalahnya adalah pada harapan yg muncul untuk proses “overwrite” itu; orang bisa menerima masa lalu kita, tapi tak ada yg ingin dibandingkan dengan masa lalu. 😐
    Njelimet ya? 😦
    In the end, sy harap, suatu hari nanti bro bisa menemukan alasan tuk bersyukur untuk semua hal buruk yg bro pernah alami. 😉

  33. @nana
    🙂 Thanks buat apresiasi-nya. Yang peling panting sih kamu bisa lepas dari kenangan itu ya Na 😉

    @Dekisugi
    Yupe, don’t walk back. Itu kalimat lugas yang seharus-nya di-amini, tapi masalah-nya sangat jarang orang yang mampu seperti itu. Jadi optimisme jawaban-nya untuk bisa keluar dari situ.

    @yonna
    Hmmm, seperti-nya apa yang kamu urai-kan cukup jelas Na, meskipun pada inti-nya jangan pernah nyimpen dendam yaks 😉
    Dan, yupe wanita sering meng-guna-kan perasaan dalam hal yang seperti ini. Pertanyaan-nya sekarang adalah bagaimana jika justru si perempuan itu sendiri yang masih ber-kutat dengan kenangan itu? 🙂

    @Moerz
    Kalau atas nama kebaikan dan untuk intropeksi diri, aku rasa sih sah-sah aja. Sepanjang tidak men-jadi batu sandungan untuk perjalanan hidup ke depan bro 😉

    @stey
    Mungkin seperti itu 😉

    @jensen99

    IMO sih, kenangan itu gak bisa di-delete, tapi bisa di-overwrite… Jadi kenangan baru yang (diharapkan) manis itu (semoga) bisa menggantikan yang pahit2 dibelakang itu…

    Sedikit info bro, bukan aku yang ngalamin, tapi ada yang sedang mengalami 😛 .
    Nah ini dia nih salah satu-nya yang seharus-nya, walaupun sulit. Soal-nya kalau tidak seperti itu kita tidak akan pernah lepas mem-beri-kan apa yang seharus-nya kita berikan kepada seseorang atau orang lain yang sedang ada dalam kehidupan kita saat ini. Bukan begitu bro? 😉

  34. Kenangan adalah sesuatu yang telah kita lalui, hanya kadang kita terfokus pada kenangan yang buruknya saja, padahal kita itu lebih banyak hal yang baiknya. Maka kenanglah yang baiknya saja.

  35. haiya….. kenangan buruk? biarkan jadi tetap buruk saja kawan

    kalau faktor pemicunya (orang, tempat, benda) masih ada, ya cukup dilihat atau diingat saja…….. diingat untuk jadi pelajaran, bukan untuk dipikir terus-terusan. (gampang banget kalau ngomong ya 😛 )

    Forgotten memories is no longer a memories

    aduh… kok jadi sok bijak gini ya? tapi sepertinya kita punya masalah yang sama deh 😀

  36. @awan sundiawan
    Nah itu-lah yang sering sekali ter-jadi, kita jadi ter-kungkung di-tengah-tengah lingkaran yang seharus-nya bisa di-putus-kan oleh kita sendiri bukan orang lain 😉

    @mardun

    Forgotten memories is no longer a memories

    Cool bro, it should be like this whether we still have it or not.
    Bukan sok bijak kok, emang situ kan yang bijak hayo… :mrgreen:

  37. kalo konteksnya begitu iya..ada bnernya juga
    tapi kenangan itu juga pelajaran berharga bung,
    tidak semua kenangan itu hrs dihilangakn dr long term memory kita,
    klo tidak ada kenangan buruk tidak akan ada kenangan baik..
    adanya kenangan buruk hanyalah sbuah ketidak hadiran kenangan baik.

  38. Mas, masa lalu adalah proses untuk masa sekarang … ambil yang manis [seperti Ade] dan lupakan yang pahit [seperti dia yang dulu].

    *gak nyambung mode ON*

    -Ade-

  39. Setuju bro,
    Kalau saya pribadi mendingan kenangan-kenangan yang “pahit” itu dilupakan saja. Sepertinya kenangan itu tidak memperbaiki apapun, bahkan kadang justru membuat males ngapa-ngapain.

    Toh melupakan itu ndak rugi apa-apa ya 😀

  40. hah berkutat ma kenangan itu? better leave it, ngapain inget2 yang udah lewat? rugi bandar 😛

    kenangan itu kan dibangun oleh dua orang atau lebih, nah khusus kenangan buruk yang dibangun oleh dua orang (pacaran maksutnya) mending buru2 lupain deh. ngapain juga kiat inget2 si dia dan kenangan masa lalu? lah dia aja udah gak peduli lagi koks?! males deh!

    pengalaman pribadi yach, saya pernah gitu…setelah putus, saya segera berbenah diri dan meliat ke depan. ngapain mengenang dia dan kenangan kita dulu? ya udah gak dipikirin lagi….dia sendiri udah gak peduli ma saya….lha gue lagi masih betah mikirin dia :mrgreen:

    wasting time!

  41. aku ga setuju dengan melupakan kenangan…
    karena memang ga akan bisa dilupakan…
    satu-satunya cara adalah, membuat kenangan itu diletakkan si suatu tempat yang pantas di satu sudut hati kita… mungkin tidak lagi di tempat special seperti dulu, cukup disuatu tempat dimana suatu waktu ketika kamu ingin tertawa ketika mengingatnya, menangis ketika mengingatnya, kamu tau…dia pernah dan ada disana… 😀

  42. @celo =3
    Halah, nyepam kok bilang-bilang sih 😕
    Ada benar-nya juga sih seperti yang situ bilang. Mungkin kalau aku, dan yang lain-nya masih mampu ber-tahan di-atas kesakitan itu, tapi tidak semua bisa ber-tahan lho 😛

    @fauzansigma
    Betul, dapat kita jadi-kan pelajaran. Dan persis juga yang seperti bro kata-kan.
    Pada prinsip-nya bukan untuk di-lupa-kan tapi kita harus melepas-kan-nya sebelum kita ter-lilit semakin dalam, bukan? 😉

    @Sayap KU
    Iya deh, ambil-ambil yang manis aja kaya Ade yaks 🙄
    *semakin hari kok semakin Narsis sih Ade* :mrgreen:

    @sigid
    Hahaha, kalau emang harus di-lupa-kan yah boleh di-lupa-kan.
    Yang penting, se-andai-nya pun tidak ya jangan ampe kita ter-puruk karena itu bro. 🙂

    @yonna
    Hehehe, secara kemanusiaan sih kamu emang betul Na. Dan seperti aku kata-kan sebaik-nya memang kita jangan ter-lena, dan malah akan men-cipta-kan ke-tidak nyaman-an dalam hubungan kita di saat sekarang ini. Begitu kan?
    Btw, kata-kata wasting time-nya lugas dan jujur sekali, keren 😛

    @verlita
    Sah-sah aja kok seperti itu. Dan itu ada baik-nya juga.
    Tapi mudah-mudah-an kalau memang seperti itu, tidak malah meng-ganggu relasi yang sedang kamu jalin saat ini, karena sekali lagi aku tegas-kan kalau belum tentu semua orang bisa menerima ketika kamu masih ter-bawa dengan kenangan kamu, apalagi sering sekali di luar kesadaran kita, kita sering ter-bawa dan cenderung melakukan per-bandingan dengan yang sekarang 🙂

  43. Ass, kenangan itu tak selalu harus indah ada juga kenangan pahit…untuk itulah kenangan tercipta mengisi hidup kita semua…tinggal bagaimana kita mengatur dan mengarahkan letaknya dalam kehidupan kita untuk selanjutnya. Oke? Sip banget tulisanmu ini…salam ngeblog n posting terus man…

  44. Simpanlah kenangan itu di hati kita. Ia tetap indah dan tak ternoda. Biarlah orang lain tidak bisa menerima masa lalu kita. Karena masa lalu kita memang hanya milik kita. Bukan orang lain.

    Btw… Mus-mus lagi sibuk juga yach? Postingannya lama baru update. Ga biasanya, lho?

  45. […] Dua Hari Penuh Kebahagiaan Bagi-ku Ditulis pada Januari 14, 2008 oleh extremusmilitis Maaf baru bisa online lagi, dan ini sekaligus nge-jawab per-tanyaan saudara-ku Hanna yang lagi hiatus di-sini. […]

  46. @fira

    tinggal bagaimana kita mengatur dan mengarahkan letaknya dalam kehidupan kita untuk selanjutnya

    Ini yang aku maksud-kan mbak, kita sendiri yang harus meng-arah-kan-nya. Dan jangan malah meng-ganggu ke-hidup-an kita saat ini. 🙂

    @Hanna Fransisca
    Yang seperti itu memang betul Han, tidak ada yang bisa memungkiri itu. Yang ter-penting jangan sampai mem-buat kita ter-ikat dengan lingkaran kenangan itu, bukan ? 😉
    Tentang lama baru bisa posting, aku udah jawab kok Han di postingan ter-baru-ku 😛

  47. duh artikel nya pas bener dengan apa yg gw alami. Yah kenangan itu kan bisa baik jg buruk. Tp memang alangkah idealnya bila baik buruknya masa lalu itu cukup dijadikan cermin utk introspeksi diri melangkah ke masa depan.. dan belajar utk mengasihi, semua itu akan mengikuti..
    Pis coy.

  48. kenangan, benda aneh yang tak pernah selesai…

  49. […] masa lalu, sebuah cerita panjang dari kisah per-jalan-an kita, anak manusia. Dan seperti pernah aku cerita-kan melalui blog-ku ini, sebuah kenangan tetap-lah akan men-jadi kenangan, yang jangan sampai men-jadi bumerang bagi diri […]

  50. aku mengalami hal yang lebih dari itu, ketika aku tahu tidak baik tetapi aku tidak cukup bisa mengendalikan situasi dan tetap menjadi budakNYA padahal aku menderita jalani hub dengan dia. selamat deh U bisa atasi semua ini.

  51. […] masa lalu, sebuah cerita panjang dari kisah per-jalan-an kita, anak manusia. Dan seperti pernah aku cerita-kan melalui blog-ku ini, sebuah kenangan tetap-lah akan men-jadi kenangan, yang jangan sampai men-jadi bumerang bagi diri […]

  52. aku hanya manusia… yang tak ingin melupakan sedikitpun dari cerita hidupku,

Tinggalkan komentar